Solusi PT Hajma Aruna Java Hadapi Dampak Polusi Udara Sekitar



NEWSFLASH-RI.com , (BANTUL) Beroperasinya PT. Hajma Aruna Java yang berlokasi di Dsn. Keputren Rt. 01 Pleret Bantul telah menyisakan beberapa permasalahan yang langsung dirasakan oleh warga disekitar lokasi perusahaan. Pasalnya, dalam usahanya yang bergerak dalam pembuatan briket arang berbahan baku tempurung kelapa dinilai telah menimbulkan dampak polusi udara sehingga warga merasa resah akibat banyaknya debu yang menyebar di area rumah maupun persawahan. Disisi lain, keluhan juga dialami oleh salah satu warga bernama Kuntadi karena anaknya Syifa mengalami sesak nafas semenjak tinggal di dekat lokasi pabrik.




Bahkan permasalahan tidak hanya sampai disitu, aktifitas mesin pabrik yang dinilai beroperasi selama 24 jam serta proses bongkar muat barang yang berlangsung dari malam hingga pagi hari juga menjadi faktor penyebab keluhan warga yang merasa terganggu kenyamanannya saat beristirahat.

Adanya permasalahan tersebut pada akhirnya terdengar oleh perangkat desa di kalangan Pemerintah Desa Pleret, melalui rekaman video via Whatsapps yang dikirim oleh salah seorang warga yang nomornya tidak dikenal kepada Kaur Kesra Desa Pleret diperlihatkan kepulan asap tebal berwarna hitam dari cerobong asap PT. Hajma Aruna Java yang diduga menjadi sumber polusi udara.

Untuk menindaklanjuti hal itu, Lurah Desa Pleret Norman Affandi telah mengambil langkah cepat dengan melakukan pengecekan di lokasi, hasilnya dugaan polusi udara yang dialami oleh beberapa warga ternyata bukan berasal dari kepulan asap mesin perusahaan, namun lebih dikarenakan oleh debu yang beterbangan akibat hentakan angin. Selanjutnya, untuk mengantisipasi agar permasalahan tidak berkembang menjadi besar, Lurah Desa Pleret telah melakukan upaya mediasi dengan mengundang pihak PT. Hajma Aruna Java dan perwakilan warga terdampak.



Lebih lanjut dilaporkan, dalam forum tersebut Irma selaku pemilik PT. Hajma Aruna Java menjelaskan bahwa jam kerja karyawan dimulai pukul 08.00 s/d 16.00 Wib dan selama ini pihaknya tidak pernah memberlakukan kerja lembur, sedangkan suara mesin yang terdengar sepanjang malam bukanlah aktifitas kerja karyawan tetapi berasal dari ‎blower oven yang bertujuan untuk perawatan mesin. Namun demikian pihaknya secara sadar mengakui kelalaiannya sehingga kedepan akan melakukan upaya dalam mengevakuasi debu sisa produksi briket arang agar tidak lagi menyebar ke pemukiman warga akibat terbawa hentakan angin. Selain hal itu pihaknya juga menyatakan siap berkontribusi dalam setiap program pembangunan kampung sesuai permintaan warga salah satunya pengadaan lampu penerangan di akses jalan menuju lokasi PT. Hajma Aruna Java.(Wsd)

0 Comments