Sleman (newsflash-ri)____Gedung TILC ( Teaching Industry Learning Centre ) UGM merupakan salah satu fasilitas untuk mengimplementasikan “Teaching Industry” yang dapat mewujudkan konsep “Link & Match” yang diinisiasi oleh Sekolah Vokasi UGM. Proyek ini dengan pendanaan dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) dalam program development of World Class University with Socio - enterpreneurial Spirit at UGM.. PT PP (Persero), Tbk merupakan kontraktor pelaksana pembangunan proyek gedung TILC.
Gedung TILC ( Teaching Industry Learning Centre ) UGM dibangun diatas lahan milik UGM dengan luas lahan 3070 m² dari total keseluruhan 28943 m² dengan total luas bangunan 9695 m². Lokasi pembangunan berada di wilayah pedukuhan Blimbingsari, desa Caturtunggal, Depok, Sleman. Tenggang waktu masa pelaksanaan pembangunan : 390 Hari ( 12 November 2019 s/d 06 Desember 2020 ) dan masa pemeliharaaan : 180 Hari ( 5 Desember 2020 s/d 05 Juli 2021 ). Proses pembangunan gedung tersebut sudah mencapai progress 30%.
Proses pembangunan mengakibatkan protes bagi lingkungan warga Blimbingsari yang merasa terganggu dengan aktifitas pembangunan gedung TILC ( Teaching Industry Learning Centre ) UGM yang dilaksanakan oleh PT PP (Persero), Tbk.
Kepala Dukuh Blimbingsari beserta menjelaskan bahwa warga Blimbingsari melakukan Protes terhadap pihak kontraktor dalam hal ini Pt.Persero Tbk akibat dampak dari aktivitas proyek yang dirasa mengganggu warga Blimbingsari. Dampak tersebut diantaranya adalah Suara bising dari penggarapan proyek yang sering dilakukan hingga larut malam, Jalan akses dari dan menuju perkampungan Blimbingsari menjadi licin dan kotor akibat keluar masuknya kendaraan proyek, Kualitas udara yang memburuk akibat polusi yang ditimbulkan oleh aktivitas mesin dan kendaraan proyek, Kualitas udara yang memburuk akibat debu yang dihasilkan oleh penggarapan proyek.
Pihak pemerintah dusun telah melakukan komunikasi dengan Pihak PT.PP dan juga pihak UGM mengingat selama ini warga Padukuhan Blimbingsari sudah lama terjalin komunikasi dengan pihak UGM. Maka pihak PT. PP diharapkan menjalin berkomunikasi dengan baik dengan warga Padukuhan Blimbingsari. Warga Blimbingsari juga mendukung pembangunan proyek tersebut namun diharapkan pembangunan proyek tidak menimbulkan dampak negative bagi lingkungan.
Sedangkan PT.PP ketika dikonfirmasi masalah tersebut menjelaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan warga pedukuhan Blimbingsari. Nantinya kepada masyarakat blimbingsari akan diberikan kompensasi melalui CSR berupa fasilitas umum maupun sosial spt:Renofasi Gapura, penyedian internet, pembuatan tong sampah, perbaikan jalan maupun rumah yang terdampak, Pemasangan CCTV. Untuk mengurangi dampak polusi akan dilakukan pemasangan paranet seluruh gedung untuk mengurangi dampak debu dan akan mengurangi pergerakan TC sudah siap layak kerja baik yang mengoprasionalkan maupun TCnya. Selanjutnya akan memperbaiki jalan yang rusak akibat proyek ini dan akan melayani apabila ada warga yang sakit karena dampak dari pengerjaan Proyek.
Pihak PT. PP selanjutnya akan selalu menjalin komunikasi dengan warga Padukuhan Blimbingsari , Pemerintah daerah setempat dan juga Kepolisian dalam menciptakan situasi dan kondisi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah Blimbingsari, Caturtunggal, Depok, Sleman. (Tgh)
0 Comments