Gunungkidul (newsflash-ri)_____Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mewaspadai penyakit lumpy skin disease atau LSD pada sapi supaya tidak kecolongan karena wilayah ini merupakan gudang ternak di DIY.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Retno Widyastuti di Gunungkidul, Senin, mengatakan penyakit lumpy skin disease (LSD) mulai muncul beberapa waktu ini, sehingga harus segera diantisipasi sedini mungkin.
"Kami sudah mengambil tindakan seperti melakukan pengobatan pada sapi yang muncul gejala dan mengajukan vaksin LSD. Selain itu, kami juga tempatkan petugas di pasar hewan untuk melakukan skrining,” kata Retno Widyastuti.
Seperti diketahui, LSD sendiri merupakan penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus yang pada umumnya menyerang sapi atau kerbau. Tanda klinis LSD ialah munculnya tonjolan atau benjolan yang berjumlah banyak yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki, ekor dan ambing.
Ia mengatakan tingkat kematian hewan ternak yang disebabkan oleh LSD tergolong rendah. Namun demikian pihaknya tetap mewaspadai kemunculan LSD ini agar tidak semakin menyebar sehingga berpotensi merugikan peternak.
Ditemui secara terpisah Ketua Kelompok Peternak Sapi Gunungkidul ASPIPO Handayani juga menghimbau kepada anggotanya untuk paham terhadap bahaya virus LSD.
"Aspipo Handayani mengajak para peternak Sapi untuk melaporkan apabila ternaknya mengalami gejala penyakit LSD ke Puskeswan terdekat agar segera mendapatkan pengobatan serta tidak menjual hewan ternak dalam keadaan sakit" Sabtu (15/04/2023 )
Dari laporan yang ia terima munculnya LSD sudah berpengaruh terhadap aktivitas perdagangan di pasar hewan. Belakangan ini pasar hewan cenderung sepi karena pedagang hewan enggan membawa sapi mereka ke pasar untuk mengantisipasi tertular LSD. (Her)
0 Comments