Gunungkidul (newsflash-ri)___Virus Antraks yang menjangkit hewan ternak seperti sapi dan kambing akhir-akhir ini menjadi momok yang dikhawatirkan peternak maupun petani di Gunungkidul yang memiliki hewan ternak di kandang mereka. Pasalnya beberapa waktu lalu telah ditemukan hewan (sapi) yang mati akibat terpapar virus tersebut dan diperparah lagi dengan adanya tradisi brandu (hewan sapi yang sudah mati di konsumsi beramai-ramai dan dibagi-bagi ke warga) sehingga menyebabkan sebagian orang masuk rumah sakit hingga ada yang meninggal dunia.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul saat ini sedang intens dalam penanganan penyebaran virus Antraks dengan memberikan sosialisasi serta tindakan pencegahan terhadap sapi ataupun kambing yang ada di Gunungkidul. Khususnya di pasar hewan Semanu yang menjadi sasaran berkumpulnya sapi ataupun kambing dari berbagai wilayah bahkan dari luar kota menjadi tempat singgah hewan ternak untuk dilakukan proses jual beli.
Di pasar hewan semanu kami telah menemui Mantri Pasar yaitu Bambang Edi Santoso pada Minggu (9/7/2023), dalam pernyataannya bahwa benar khususnya di Semanu Gunungkidul ada kejadian sapi mati akibat terjangkit virus Antraks. Hal itu menyebabkan menurunnya gairah petani maupun peternak dalam memlihara khususnya sapi.
Dengan adanya kejadian tersebut Bambang selaku mantri pasar hewan Semanu melakukan himbauan sekaligus pencegahan terhadap hewan yang akan memasuki pasar hewan Semanu dengan memasang banner yang berisi ajakan untuk tidak memasukan hewan yang sakit ke pasar serta screening hewan yang masuk ke pasar hewan Semanu.
Dengan ajakan maupun usaha tersebut diharapkan kasus terjangkitnya sapi ataupun kambing oleh virus antraks akan berkurang dan berharap semoga virus antraks akan hilang. (wid)
0 Comments